Minggu, 15 Februari 2015

Berlabuh


Terkadang aku berpikir…

Tentang hati yang telah berlabuh ini, akankah hati ini akan berlabuh di tempat yang sama hingga nanti? Ataukah akan berlabuh ke tempat lain yang akupun belum megetahuinya…

Akankah hati ini merasakan pedih lagi ? Seperti biasa yang sering aku rasakan. Terlalu mudah mempercayakan dan menyerahkan hati ini kepada seseorang yang belum pasti memberikan seluruh hatinya kepadaku…

Sayatan luka masih sangat membekas di muka hatiku, aku yakin akan terbuka apabila luka baru yang datang, akan lebih sakit,pikirku…

Jika aku boleh berkata, mengutarakan seluruh perasaanku kepadamu… saat ini aku benar-benar mencintaimu, aku harap ini tak salah… Pikirkanku selalu tertuju padamu, entahlah apakah ini akan bertahan lama, atau hanya sesaat ? tapi aku selalu berdoa yang terbaik…

Perasaan ini sungguh dalam, sangat dalam….

Menunggu tanpa menghitung waktu, memperjuangkan tanpa sedikitpun mengingat akan jarak di anatara kita, sulit.. banyak orang mengatakan kata itu kepadaku, tapi sekali lagi, akupun tak paham mengapa aku merasa begitu dekat denganmu, sangat dekat dan nyata….

Saudaraku


Selamat malam saudaraku, apa kabarmu disana saat ini?

Aku selalu mendoakan semua yang terbaik untukmu…

Saudaraku.. tidakkah kau merindukanku? Tidakkah kau merindukan celotehan dan tingkah gila kita saat bersama? Tidakkah kau merindukan saat kita bertukar pikiran? Tidakkah kau merindukan bagaimana kita membicarakan orang lain sedemikian hebohnya? Tidakkah kau merindukan jiwa petualang kita?Tidakkah kau merindukan saat dimana kita bermain bersama? Melakukan semuanya bersama?

Saudaraku, jika aku boleh jujur, aku sangat merindukan itu,sampai saat ini….. Sejak saat-saat tersulit dalam hidupmu itu… maafkan aku, aku sungguh minta maaf karna ragaku tak dapat memelukmu,menenagkan hatimu,serta mengusap air matamu, aku sungguh minta maaf…

Jika boleh jujur, aku tak mempunyai banyak kekuatan untuk melakukan itu, untuk mendengarnya pun hatiku sangat terpukul,aku tak mampu membayangkan bagaimana jadi dirimu…. Saudaraku, kau hebat aku sangat menyadari kehebatanmu, kau masih bertahan sampai saat ini, bahkan dengan banyak pikiran yang ada dikepalamu dan dua beban dibadanmu… saudaraku, aku paham ,saaaangat paham, tidak ada manusia tanpa dosa, tidak ada manusia tanpa kesalahan, dan akupun sangat paham, bahwa kebaikan terlihat jelas dalam dirimu, kau tak sepenuhnya salah, memang tidak sepatutnya orang-orang diluar sana memandang sebelah mata… saudaraku, percayalah , aku masih disini, menerima segala kekuranganmu, membantumu menanggung bebanmu, aku masih disini, sedang berusaha menguatkan diri agar nantinya aku lebih kuat daripadamu… saudaraku, sebentar lagi masa itu datang, masa dimana kau harus berjuang.. memperjuangkan sesuatu yang kelak akan kau banggakan, perjuangkanlah saudaraku, aku percaya kelak sesuatu itu akan membuatmu lebih kuat menjalani saat-saat tersulit ini, akan membuat senyummu lebih mengembang, akan membuatmu bangga telah memiliki dan memperjuangkannya…. Saudaraku, aku sungguh meyayangimu, aku ingin selalu disampingmu, aku ingin kita tetap seperti dulu, saudaraku… janganlah kau membuat jarak diantara kita,jangan pernah ada rasa malu atau sungkan untuk bercerita, aku tetap seperti dulu, mendengarkan ceritamu tanpa menceritakannya kepada orang lain, jika kau memintanya, aku masih seperti dulu, menganggapmu sebagai saudaraku yang selalu aku sayangi, aku masih seperti dulu, menyempatkan waktu untuk bermain bersama , aku masih seperti dulu, masih sangat seperti dulu… aku mohon tetaplah bersikap seperti dulu kepadaku, karna saat ini, aku merasa kehilangan sosokmu, sungguh aku merindukanmu, saudaraku, aku selalu menangis jika mengingat ini, mengingat tentang sosokmu yang mulai memudar, mengingat tentang aku yang tak bisa ada di dekatmu, saudaraku.. sungguh aku menyayangimu, sangat menyayangimu……